top of page

#SchoolLyfe : Kenapa Bahasa Indonesia?

  • Writer: kameraawa
    kameraawa
  • Aug 27, 2018
  • 2 min read

(a random thought that's been on my head since I was in S'pore)

Seorang pembawa berita asal Amerika pernah berkata, apa artinya sebuah bangsa tanpa bahasa. Bahasa tidak hanya menjadi tolak ukur intelektualitas seseorang dan warisan budaya suatu bangsa, tetapi juga merupakan identitas bangsa. Bagi bangsa Indonesia, bahasa punya peran yang berarti. Sejak 1928 hingga kini bahasa Indonesia telah menjadi alat pemersatu bangsa, dari Sabang sampai Merauke.

Namun kecintaan dan kesetiaan masyarakat terhadap bahasa Indonesia mulai memudar. Banyak faktor penyebabnya, diantaranya mudahnya akses internet. Bagi pelajar adanya akses internet, memang dirasa sangat menguntungkan terutama dalam pembelajaran, tapi ada buruknya juga. Misalnya banyak konten budaya Barat yang menghiasi media sosial. Memang hal tersebut tidak bisa dihindari, karena arus globalisasi yang semakit mengalir deras.

Masyarakat muda ini, terlebih lagi pelajar, senang sekali menyelipkan kosakata-kosakata asing di setiap percakapan entah itu saat bertatap muka maupun daring dan pesan singkat. Padahal hal tersebut mengindikasikan bahwa kecintaan dan kesetiaan masyarakat terhadap bahasa Indonesia telah menurun. Jika hal seperti itu sudah terlanjur terjadi, berarti jati diri mereka telah memudar. Hal ini seharusnya tidak terjadi kalau saja kaum-kaum berpendidikan khususnya pelajar menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan aktif. Mengapa demikian? Tanpa disadari bahasa asing menyebar lewat kebiasaan sepele, contohnya menyelipkan bahasa-bahasa tertentu di percakapan sehari-hari.

Jika hal di atas dibiarkan, seiring berjalannya waktu bahasa Indonesia bisa lenyap juga dari lidah orang Indonesia karena tidak ada lagi yang menuturkannya. Saya pikir seharusnya hal itu bisa bekerja juga untuk memulihkan kesetiaan masyarakat pada bahasa Indonesia. Sebab nyatanya menyebar dan hilangnya sebuah bahasa tergantung daripada penuturnya sendiri. Semakin banyak penuturnya semakin kecil kemungkinannya bagi bahasa tersebut untuk hilang. Jika kita sudah tidak lagi mencintai bahasa Indonesia maka bisa jadi suatu hari nanti semua supir angkot menarik penumpangnya dengan berbahasa asing dan ada hari di mana anak-anak yang lahir di Indonesia tidak lagi mengenali bahasa aslinya. Hilang bahasanya hilang pula bangsanya. Memangnya kita mau dicap sebagai bangsa yang tidak memiliki identitas? Apa harus menunggu sampai bahasa Indonesia diklaim oleh negara lain baru kita terpaksa menggunakannya?

Seiring menguatnya arus globalisasi, semestinya pelajar lebih bisa memanfaatkan media sosial dengan mengisi konten-konten budaya Indonesia atau bisa juga dengan membiasakan berbahasa Indonesia dengan baik di media sosial. Jika hal itu dilakukan, tanpa disadari pelajar memiliki peran besar dalam pelesatarian bahasa Indonesia di masyarakat.

Mungkin rasanya sepele dan tidak mungkin bagi kita anak-anak bangku sekolah untuk memperbaiki bangsa ini. Oleh karena itu mulailah dari berbahasa Indonesia dengan baik dari sekarang. Jika kita sudah kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia bagaimana kita akan memperbaiki bangsa ini? Jadi mulailah dengan selalu menggunakan bahasa Indonesia saat bercakap-cakap. Sebab kita akan menjadi bagian dari masyarakat atau bahkan memimpin mereka di masa mendatang, jika kita tidak melestarikan bahasa Indonesia sejak sekarang sudah dipastikan bahasa Indonesia akan hilang dengan sendirinya. Mari kita berbahasa Indonesia!

 
 
 

Comments


Join our mailing list

Never miss an update

  • White Blogger Icon
  • White Instagram Icon
  • White Pinterest Icon
  • White Tumblr Icon
  • White YouTube Icon

© 2017 by Kamera Awa. Created with Wix.com

bottom of page