#MovieTalks : Filosofi Kopi 2
- kameraawa
- Jun 17, 2018
- 1 min read

'Setiap hal yang punya rasa, selalu punya nyawa' gitu katanya. Buat gue nyawa film ini adalah chemistry antara Ben dan Jody yang sangat kental -jika dibandingkan dengan film pertama. Walau memang di film kedua ini kesannya agak menye-menye dan alurnya mirip FTv, film ini bakal gue masukin list film Indonesia yang wajib ditonton. Gue pribadi ngerasa film ini adalah mahakaryanya Angga Dwimas, sang sutradara, tentunya tepat setelah Surat dari Praha yang mengudara satu tahun sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan film Filosofi Kopi the Movie, selain dari segi cerita yang jauh berbeda, film kedua ini jauh lebih memanjakan mata. Berkaca pada film sebelumnya yang jika diperhatikan, movement kameranya kurang apik atau kasarnya terkesan shaky. Tahun ini Robie Taswin - DOP Filosofi Kopi - memperbaiki kesalahan fatal tersebut. So, menurut gue nyawa kedua dari film ini adalah teknik sinematografinya. Camera movement dan sudut pengambilan gambarnya oke banget, dan yang paling gue suka adalah color grading yang bikin film ini lebih hidup. Walau sayangnya film ini kurang mengeksplorasi spot-spot keren yang bisa aja mereka dapetin di kota-kota tempat mereka shooting.
Kalau lo pecinta lagu Indie Folk, lo pasti merhatiin banget soundtrack yang ada di film ini, apalagi lagu-lagunya Fourtwenty sama Banda Neira yang gak asing di kuping lo semua. Dari dua aspek yang gue bahas sebelumnya, pencitraan musik inilah yang bikin gue merinding nontonin filmnya sampe beres untuk kedua kalinya. Perjodohan antara lirik lagu dan scene yang tepatlah yang menurut gue memberikan impact besar kedalam pemaknaan cerita oleh penonton. Favorit gue sih lagu-lagunya Fourtwenty, santuy gitu loh tapi gue hanyut.
Over all, film ini 8.3/10 deh

Comments